Senin, 09 April 2012

10 Kebohongan Dalam Bisnis Multi Level Marketing

Sebelum anda memutuskan untuk bergabung dengan MLM yang menawarkan produk, janji, propaganda, mimpi yang indah, kekayaan, kenyaman hidup, prestise, kemewahan, tamasya, kendaraan mewah, penghasilan yang luarbiasa, tamasnya keliling dunia, dll. Ada baiknya anda membaca sebagian isi dari sebuah buku berjudul Kebohongan MLM :
Kebohongan No. 1:
MLM adalah bisnis yang menawarkan kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan banyak uang dibandingkan dengan bisnis lain maupun pekerjaan lain.
Fakta :
Bagi hampir semua orang yang menanamkan uang, MLM berakhir dengan hilangnya uang. Kurang dari 1% distributor MLM yang mendapatkan laba dan mereka yang mendapatkan pendapatan seumur hidup dalam bisnis ini persentasenya jauh lebih kecil lagi.
Cara pemasaran dan penjualan yang tidak lazim menjadi penyebab utama kegagalan ini. Namun, kalau toh bisnis ini lebih menjanjikan, maka perhitungan matematis pasti akan membatasi terjadinya peluang sukses tersebut. Tipe struktur bisnis MLM hanya dapat menopang sejumlah kecil pemenang.
Jika seseorang memerlukan downline sejumlah 1000 orang agar dia memperoleh pendapatan seumur hidup, maka 1000 orang downline tadi akan memerlukan sejuta orang untuk bisa memperoleh kesempatan yang sama. Jadi, berapa orang yang secara realistis bisa diajak bergabung?
Banyak hal yang tampak sebagai pertumbuhan pada kenyataannya adalah pengorbanan distributor baru secara terus-menerus. Uang yang masuk ke kantong elite pemenang berasal dari pendaftaran para pecundang. Dengan tidak adanya batasan jumlah distributor di suatu daerah dan tidak ada evaluasi tentang potensi pasar, sistem ini dari dalamnya sudah tidak stabil.
Kebohongan No. 2:
Network marketing adalah cara baru yang paling populer dan efektif untuk membawa produk ke pasar. Konsumen menyukai membeli produk dengan cara door-to-door.
Fakta :
Jika anda mengikuti aktivitas andalan MLM berupa penjualan keanggotaan secara terus-menerus dan mengamati hukum dasarnya, yakni penjualan eceran satu-satu ke konsumen, anda akan menemukan sistem penjualan yang tidak produktif dan tidak praktis. Penjualan eceran satu-satu ke konsumen merupakan cara kuno, bukan trend masa depan. Penjualan secara langsung satu-satu ke teman atau saudara menuntut seseorang untuk mengubah kebiasaan belanjanya secara drastis.
Seseorang pasti mendapatkan bahwa pilihannya terbatas, kerap kali membayar lebih mahal untuk sebuah produk, membeli dengan tidak nyaman, dan mengadakan transaksi bisnis dengan teman dekat atau saudara. Ketidak-layakan (unfeasibility) penjualan door-to-door inilah yang menjadi alasan kenapa pada kenyataannya MLM merupakan bisnis yang terus-terusan menjual kesempatan menjadi distributor.
Kebohongan No. 3 :
Di suatu saat kelak, semua produk akan dijual dengan model MLM. Para pengecer, mall, katalog, dan sebagian besar pengiklanan akan mati karena MLM.
Fakta :
Kurang dari 1% dari keseluruhan penjualan dilakukan melalui MLM dan banyak volume dari penjualan ini terjadi karena pembelian oleh para distributor baru yang sebenarnya membayar biaya pendaftaran untuk sebuah bisnis yang selanjutnya akan dia tinggalkan.
MLM tidak akan menggantikan cara-cara pemasaran yang sekarang ada. MLM sama sekali tidak bisa menyaingi cara-cara pemasaran yang lain. Namun yang lebih pasti, MLM melambangkan program investasi baru yang meminjam istilah pemasaran dan produk. Produk MLM yang sesungguhnya adalah keanggotaan (menjadi distributor) yang dijual dengan cara menyesatkan dan membesar-besarkan janji mengenai pendapatan. Orang membeli produk guna menjaga posisinya pada sebuah piramid penjualan. Pendukung MLM senantiasa menekankan bahwa anda dapat menjadi kaya, jika bukan karena usaha keras anda sendiri maka kekayaan itu berasal dari seseorang yang tidak anda kenal yang mungkin akan bergabung dengan downline anda, atau istilah orang MLM “big fish”.
Pertumbuhan MLM adalah perwujudan bukan dari nilai tambahnya terhadap ekonomi, konsumen, maupun distributor, namun lebih merupakan perwujudan dari tingginya ketakutan ekonomi dan perasaan tidak aman serta meningkatnya impian untuk menjadi kaya dengan mudah dan cepat. MLM tumbuh dengan cara yang sama dengan tumbuhnya perjudian dan lotere.
Kebohongan No. 4 :
MLM adalah gaya hidup baru yang menawarkan kebahagiaan dan kepuasan. MLM merupakan cara untuk mendapatkan segala kebaikan dalam hidup.
Fakta :
Daya tarik paling menyolok dari industri MLM sebagaimana yang disampaikan lewat iklan dan presentasi penarikan anggota baru adalah ciri materialismenya. Perusahaan-perusahaan besar akan tumbang sebagai akibat dari janji-janji kekayaan dan kemewahan yang disodorkan oleh penjaja MLM. Janji-janji ini disajikan sebagai tiket menuju kepuasan diri.
Pesona MLM yang berlebihan mengenai kekayaan dan kemewahan bertentangan dengan aspirasi sebagian besar manusia berkaitan dengan karya yang bernilai dan memberikan kepuasan untuk sesuatu yang menjadi bakat dan minatnya. Singkatnya, budaya bisnis MLM membelokkan banyak orang dari nilai-nilai pribadinya dan membelokkan aspirasi seseorang untuk mengekspresikan bakatnya.
Kebohongan No. 5:
MLM adalah gerakan spiritual.
Fakta :
Peminjaman konsep spiritual seperti kesadaran akan kemakmuran dan visualisasi kreatif untuk mengiklankan keanggotaan MLM, penggunaan kata-kata seperti “komuni” untuk menggambarkan kelompok penjualan, dan klaim bahwa MLM merupakan pelaksanaan prinsip-prinsip Kristiani atau ajaran-ajaran Injili adalah penyesatan besar dari ajaran-ajaran rokhani.
Mereka yang memusatkan harapan dan impiannya pada kekayaan dalam doa-doanya jelas kehilangan pandangan akan spiritualitas murni sebagaimana yang diajarkan oleh semua agama yang dianut umat manusia. Penyalahgunaan ajaran-ajaran spiritual ini pastilah pertanda bahwa penawaran investasi MLM merupakan penyesatan.
Jika sebuah produk dikemas dengan bendera atau agama tertentu, waspadalah! “Komunitas” dan “dukungan” yang ditawarkan oleh organisasi MLM kepada anggota baru semata-mata didasarkan pada belanjanya. Jika pembelanjaan dan pendaftarannya menurun, maka menurun pula “komuni” tersebut.
Kebohongan No. 6:
Sukses dalam MLM itu mudah. Teman dan saudara adalah prospek. Mereka yang mencintai dan mendukung anda akan menjadi konsumen anda seumur hidup.
Fakta :
Komersialisasi ikatan keluarga dan persahabatan yang diperlukan bagi jalannya MLM adalah unsur penghancur dalam masyarakat dan sangat tidak sehat bagi mereka yang terlibat. Mencari keuntungan dengan memanfaatkan ikatan keluarga dan kesetiakawanan sahabat akan menghancurkan jiwa sosial seseorang.
Kegiatan MLM menekankan pada hubungan yang mungkin tidak akan bisa mengembalikan pertalian yang didasarkan atas cinta, kesetiaan, dan dukungan. Selain dari sifatnya yang menghancurkan, pengalaman menunjukkan bahwa hanya sedikit sekali orang yang menyukai atau menghargai suasana dirayu oleh teman atau saudara untuk membeli produk.
Kebohongan No. 7:
Anda dapat melakukan MLM di waktu luang. Sebagai sebuah bisnis, MLM menawarkan fleksibilitas dan kebebasan mengatur waktu. Beberapa jam seminggu dapat menghasilkan tambahan pendapatan yang besar dan dapat berkembang menjadi sangat besar sehingga kita tidak perlu lagi bekerja yang lain.
Fakta :
Pengalaman puluhan tahun yang melibatkan jutaan manusia telah menunjukkan bahwa mencari uang lewat MLM menuntut pengorbanan waktu yang luar biasa serta ketrampilan dan ketabahan yang tinggi. Selain dari kerja keras dan bakat, MLM juga jelas-jelas menggerogoti lebih banyak wilayah kehidupan pribadi dan lebih banyak waktu. Dalam MLM, semua orang dianggap prospek. Setiap waktu di luar tidur adalah potensi untuk memasarkan. Tidak ada batas untuk tempat, orang, maupun waktu. Akibatnya, tidak ada lagi tempat bebas atau waktu luang begitu seseorang bergabung dengan MLM.
Dibalik selubung mendapatkan uang secara mandiri dan dilakukan di waktu luang, sistem MLM akhirnya mengendalikan dan mendominasi kehidupan seseorang dan menuntut penyesuaian yang ketat pada program-programnya. Inilah yang menjadi penyebab utama mengapa begitu banyak orang tenggelam begitu dalam dan akhirnya menjadi tergantung sepenuhnya kepada MLM. Mereka menjadi terasing dan meninggalkan cara-cara hubungan yang lain.
Kebohongan No. 8:
MLM adalah bisnis baru yang positif dan suportif yang memperkuat jiwa manusia dan kebebasan pribadi.
Fakta :
MLM sebagian besar berjalan karena adanya ketakutan. Cara perekrutan selalu menyebutkan ramalan akan runtuhnya model-model distribusi yang lain, runtuhnya kekokohan ekonomi Amerika, dan sedikitnya kesempatan di bidang lain (profesi atau jasa). Profesi, perdagangan, dan usaha konvensional terus-menerus dikecilkan artinya dan diremehkan karena tidak menjanjikan “penghasilan tak terbatas”.
MLM dinyatakan sebagai tumpuan terbaik terakhir bagi banyak orang. Pendekatan ini, selain menyesatkan kerapkali juga menimbulkan dampak menurunkan semangat bagi orang yang ingin meraih kesuksesan sesuai visinya sendiri tentang sukses dan kebahagiaan. Sebuah bisnis yang sehat tidak akan menunjukkan keunggulannya dengan menyajikan ramalan-ramalan buruk dan peringatan-peringatan menakutkan.
Kebohongan No. 9:
MLM merupakan pilihan terbaik untuk memiliki bisnis sendiri dan mendapatkan kemandirian ekonomi yang nyata.
Fakta :
MLM bukanlah self-employment (usaha mempekerjakan sendiri) yang sejati. “Memiliki” keanggotaan distributor MLM hanyalah ilusi. Beberapa perusahaan MLM melarang anggotanya memiliki keanggotaan MLM lain. Hampir semua kontrak MLM memungkinkan dilakukannya pemutusan keanggotaan dengan gampang dan cepat. Selain dari putus kontrak, downline dapat diambil alih dengan berbagai alasan.
Keikutsertaan dalam MLM menuntut orang untuk meniru model yang ada secara ketat, bukannya kemandirian dan individualitas. Distributor MLM bukanlah pengusaha (enterpreneur), namun hanya pengikut pada sebuah sistem hirarki yang rumit di mana mereka hanya punya sedikit kendali.
Kebohongan No. 10:
MLM bukan program piramid karena ada produk (barang) yang dijual.
Fakta :
Penjualan produk sama sekali bukan penangkal bagi MLM untuk lolos dari undang-undang anti program piramid, juga bukan jawaban atas tuduhan tentang praktek perdagangan yang tidak sehat (unfair) sebagaimana dinyatakan dalam undang-undang negara bagian maupun federal. MLM bisa menjadi bisnis yang legal jika sudah memenuhi prasyarat tertentu yang sudah ditetapkan oleh FTC (Federal Trade Commission) dan Jaksa Agung negara bagian.
Banyak MLM jelas-jelas melanggar ketentuan tersebut dan sementara ini tetap beroperasi karena belum ada yang menuntut. Ketentuan pengadilan baru-baru ini menetapkan angka 70% untuk menentukan legalitas MLM. Maksudnya, minimal 70% produk yang dijual MLM harus dibeli oleh konsumen non-distributor. Ketentuan ini tentu saja akan membuat hampir semua MLM masuk kategori melanggar hukum. Para pelaksana MLM terbesar mengakui bahwa mereka hanya menjual 18% produknya ke non-distributor.
10 Kebohongan Besar Multi Level Marketing
Bisnis MLM tumbuh dan perusahan-perusahaan MLM pun bermunculan.Kegiatan penarikan anggota ada di mana-mana. Akibatnya, terkesan seolah-olah bisnis ini merupakan gelombang bisnis masa depan, model bisnis yang sedang mendapatkan momentum, semakin banyak diterima dan diakui secara legal, dan sebagaimana yang digembar-gemborkan oleh para penggagasnya, MLM akan menggantikan sebagian besar model pemasaran dan penjualan jenis lain. Banyak orang menjadi percaya dengan pengakuan bahwa keberhasilan dapat diperoleh siapa saja yang secara setia mengikuti sistem ini dan menerapkan metode-metodenya, dan bahwa pada akhirnya semua orang akan menjadi distributor MLM.
Dengan pengalaman selama 14 tahun di bidang konsultan korporat untuk bidang distribusi dan setelah lebih dari 6 tahun melakukan riset dan menulis mengenai MLM, saya berhasil mengumpulkan informasi, fakta, dan masukan-masukan yang menunjukkan bahwa bisnis MLM pada dasarnya adalah kebohongan pasar bebas. Hal ini bisa dianalogikan dengan menyebut pembelian tiket lotere sebagai “usaha bisnis” dan memenangkan hadiahnya sebagai ” pendapatan seumur hidup bagi siapa saja”. Validitas pernyataan industri MLM tentang potensi pendapatan si distributor, penjelasannya yang mengagumkan tentang model bisnis jaringan, dan pengakuannya tentang penguasaan dalam distribusi produk adalah persis seperti validitas penampakan makhluk UFO.
Legalitas sistem MLM hanya didasarkan pada sebuah keputusan pada tahun 1979 untuk satu perusahaan. Petunjuk pelaksanaan secara legal yang dikemukakan dalam keputusan tersebut secara terus-menerus diabaikan oleh pelaku industri MLM. Kurangnya aturan maupun pemantauan oleh pihak yang berwenang juga menjadi sebab kenapa industri ini tetap bertahan walaupun ada beberapa tuntutan oleh Jaksa Agung negara bagian maupun Komisi Perdagangan Federal.
Prestasi ekonomi MLM selalu ditandai dengan angka kegagalan yang tinggi dan kerugian finansial bagi jutaan orang. Struktur MLM, di mana posisi pada rantai penjualan yang tak berujung dicapai dengan cara menjual atau membeli barang, secara matematis tidak bisa dipertahankan. Juga, system MLM yang memungkinkan direkrutnya distributor dalam jumlah tak terbatas dalam suatu kawasan pemasaran jelas-jelas tidak stabil. Bisnis inti MLM, yakni penjualan langsung, berlawanan dengan trend dalam teknologi komunikasi yakni distribusi yang cost-effective (berbiaya rendah), dan ketertarikan membeli pada pihak konsumen. Kegiatan penjualan secara eceran dalam MLM pada kenyataannya merupakan topeng dari bisnis utamanya, yaitu menggaet pemilik uang (investor) ke dalam organisasi pyramid yang menjanjikan pertumbuhan pendapatan yang berlipat-ganda.
Sebagaimana pada semua program piramid, pendapatan para distributor di posisi puncak dan keuntungan para perusahaan pemberi sponsor berasal dari masuknya para investor (penanam uang) baru secara terus-menerus di tingkat bawah. Jika dilihat secara kasar dari segi keuntungan perusahaan dan kekayaan kelompok elite di posisi puncak, model MLM akan tampak seolah-olah tidak akan ada matinya bagi, persis seperti program pyramid sebelum akhirnya tumbang atau dituntut oleh pihak berwenang. Konstituen atau penopang utama industri MLM bukanlah publik konsumen namun para penanam uang yang menaruh harapan. Pasar bagi para penanam uang ini tumbuh subur di saat-saat terjadinya perubahan ekonomi, globalisasi, dan PHK karyawan. Janji-janji tentang perolehan finansial dengan mudah serta kaitan antara kekayaan dengan kebahagiaan tertinggi juga berperan besar dalam kondisi pasar ini. Karenanya, arah pemasaran MLM ditujukan terutama kepada calon (prospek) distributor, bukannya berupa promosi produk ke para pembeli. Produk MLM yang sesungguhnya bukanlah jasa SLJJ, vitamin, atau krim kulit, namun program investasi bagi para distributor yang secara menyesatkan digambarkan dengan pendapatan tinggi, penggunaan waktu sedikit, modal kecil, dan sukses dalam waktu singkat.
Ditulis oleh:
Robert L. Fitzpatrick is co-author with Joyce K. Reynolds of the newbook, False Profits: Seeking Financial and Spiritual Deliverance in Multi-Level Marketing and Pyramid Schemes, published by Herald Press in Charlotte, NC ISBN: 0-9648795-1-4)

Kiat Memilih Bisnis Multi Level Marketing

pada umumnya orang kurang begitu memahami benar cara kerja bisnis dengan sistem Multi Level Marketing (MLM), hanya sekedar tahu kulitnya saja, atau tidak tahu cara menjalankannya sehingga banyak orang yang cukup alergi dengan bisnis sistem MLM. Ternyata banyak juga perusahaan MLM yang tetap eksis sampai sekarang. Yang menjadi masalah adalah perusahaan MLM seperti apa sih yang bisa eksis sampai sekarang ?
Ada beberapa tips di dalam memilih perusahaan MLM untuk Anda yang di harapkan mampu berjalan secara efektif dan efisien. Carilah perusahaan Multi Level dgn kondisi :
  1. Mendapat dukungan (secara finance dan marketing) dari perusahaan terkemuka.
  2. Memiliki reputasi internasional
  3. Memiliki visi dan misi yang jelas.
  4. Memiliki produk-produk unggulan.
  5. Memiliki marketing plan yang dapat memberikan keuntungan jangka pendek dan keuntungan jangka panjang .
Disamping itu Anda juga perlu memilih jenis sistem MLM dari perusahaan tersebut. Ternyata sistem MLM memiliki sistem yang bervariasi, mulai dari sistem banyak kaki atau lebih dikenal dengan nama sistem matahari, sistem board, sistem 5 kaki, sistem 4 kaki, sistem 3 kaki, sistem 2 kaki, dan sistem 1 kaki.
Setiap perusahaan MLM pasti mengharapkan setiap membernya dapat meningkatkan jaringan downlinenya. Di sisi lain membentuk jaringan downline tidaklah semudah apa yang dibayangkan walaupun setiap perusahaan telah berusaha untuk membentuk pelatihan dan memberikan panduan kerja. Perlu diketahui bahwa setiap member pasti memiliki latar belakang skill yang berbeda-beda sehingga tidak semua sistem MLM yang digunakan dapat selalu efektif dijalankan oleh semua orang.

Sejalan dengan waktu, saat ini sudah banyak perusahaan MLM yang sadar bahwa perusahaan perlu ikut serta di dalam meningkatkan performa setiap membernya terutama membantu di dalam mencari downline sehingga banyak perusahaan yang berlomba-lomba membuat sistem yang unik dan memungkinkan setiap membernya agar dapat lebih mempermudah membentuk jaringan downline nya. Seperti yang dilakukan oleh Furchange Indonesia pada sistem MLM 1 kaki yang digunakannya. Seperti kita ketahui bahwa sistem MLM 1 kaki adalah salah satu sistem MLM yang mana semua member yang bergabung akan tersusun secara otomatis satu garis lurus, artinya setiap member terbaru akan menempati posisi paling bawah di jalur power leg yang sama.
Furchange Indonesia telah mengembangkan suatu sistem yang dinamakan Sistem F1-support. Sistem ini merupakan sistem yang diyakini dapat mempercepat perkembangan jaringan bisnis MLM Anda. Kemudian sistem ini juga ditambah dengan website support yang akan lebih membantu Anda dengan Spillover ribuan downline yang ada di setiap penjuru. Dengan system ini jelas akan memudahkan Anda dalam meraih penghasilan besar tanpa perlu trauma lagi atas bisnis MLM model lama.
Keuntungan yang Anda dapatkan pada system ini adalah Anda tidak perlu memasang titik banyak-banyak karena potensi penghasilan Anda pada satu titik saja pun sudah TIDAK TERBATAS, jadi TIDAK PERLU pasang titik banyak-banyak misalnya : maniz, maniz-1, maniz-2, maniz-3, ……dst.
Tidak sekedar sistem yang unik tapi sistem tersebut nyata dan masuk akal di dalam membina jaringan setiap membernya. Suatu terobosan yang brilian dari Furchange Indonesia dengan menciptakan sistem ini. Dengan adanya kemajuan teknologi dan internet justru akan membuat semua orang semakin waspada dan membuat orang semakin jeli di dalam memilih jenis bisnis terutama bisnis MLM.

Mengenal cara berbisnis China

Judul: The Chinese Tao of Business
Rahasia Kesuksesan dan Keunggulan Strategi Bisnis Pengusaha Cina
Penulis: George T. Haley, Usha CV Haley dan Chin Tiong Tan
Terbitan: PT Mizan Publika, Februari 2008
Tebal: 434 Halaman
Bagi saya buku tentang filsafat bisnis ala Tao ini terasa menarik usai melahap strategi perang ala Sun Tzu. Maklum saja Sun Tzu adalah penganut ajaran Tao yang menitikberatkan pada asas keseimbangan Yin dan Yang.
Pendiri ajaran Tao adalah Lao Tsu (lahir 604 sebelum Masehi) kemudian dilanjutkan ‘Chuang Tzu’. Ajaran Taoisme bisa ditemukan dalam buku Tao Teh Ching,, Chuang-Tzu, Huai-nan-tzu dan Lieh-tzu.
Trio penulis George T. Haley, Usha CV Haley dan Chin Tiong Tan mencoba mengintip rahasia kesuksesan bisnis pengusaha Tionghoa yang terbukti andal berkat prinsip kesimbangan tersebut.
Namun ketiga penulis tak langsung menukik pada prinsip Tao dan justru mengajak pembaca berpetualang dalam alam pikiran Tionghoa seperti Konfusius, Lao Tsu, Meng-tzu, Mo Tzu, Yang Chu hingga Siddharta Budha Gautama.
Inti dari penjejahan tersebut adalah ajaran Tao berlandaskan pada prinsip alamiah, harmonis dan selaras mengikuti kodrat alam. Ajaran ini berkembang dan menyatu dengan kehidupan dan budaya Tionghoa sehingga mempengaruhi pola pikir, kesenian dan ilmu tradisional Tionghoa.
Tak berhenti di situ, ketiga penulis membawa pembaca lebih jauh lagi pada pemikiran reformis Tionghoa modern a.l Hong Xiuquan, Kang Youwei, Chen Duxiu, Dr. Sun Yat-sen dan tentu saja Mao Zedong.
Dengan mengajak pembaca menelusuri pemikiran yang berkembang di China maka asumsi sistem bisnis masyarakat Tionghoa yang berbeda dengan cara-cara Barat akan lebih mudah terbayang.
Masyarakat Barat justru akan mengerti mengapa pebisnis China tak memperdulikan banyak persoalan aturan-aturan ala Barat yang mengikat seperti hak kekayaan intelektual dan sistem perburuhan yang ruwet.
Singkat kata, dalam buku setebal 434 halaman ini penulis ingin menekankan jika ‘ ingin berbisnis dengan masyarakat Tionghoa cobalah cara dan falsafat berbisnis ala Tionghoa’.
Bak prinsip perang Sun Tzu. Kenalilah musuhmu. Jika ingin menaklukkan medan perang bisnis China pelajarilah budayanya. Jika dilihat dalam persepektif Yin dan Yang. Dengan mempelajari buku ini, pebisnis diajak mencari unsur kesimbangan.
Harus diakui energi ketiga penulis ini cukup besar dalam penyusunan buku ini karena selain melakukan riset pustaka juga melakukan sejumlah wawancara mendalam dengan eksekutif.
Dari sejumlah wawancara itu terlihat bagaimana langkah yang diambil para pebisnis untuk bertahan di tengah sengitnya bisnis di daratan China. Bak dunia persilatan, para eksekutif itu harus selalu mengasah ilmu.
Hanya saja untuk bisa berbisnis dengan sukses diperlukan keberanian untuk memulai bisnis. Ada sebuah tamsil dalam ajaran Tao yang berbunyi “Kita tidak akan bisa mengerti rasa manis dari sebutir gula hanya dengan membaca sebuah buku yang bercerita tentang gula.” Selamat memulai berbisnis.

Cara Mudah Berbisnis Dengan Jurus Promosi

metode-bisnis-online.jpg


Promosi adalah salah satu hal penting dari sebuah bisnis atau usaha. Promosi tak hanya sebatas pada strategi atau media yang digunakan.
Anda sendiri sebenarnya adalah faktor terpentingnya. Lalu bagaimana cara mempromosikan anda dengan baik.

Beberapa hal dibawah ini dapat membantu anda mendapatkan cara mudah berbisnis dengan promosi :
  1. Membangun Jejaring
    Membangun jejaring adalah bertemu dengan orang-orang seraya memperkenalkan siapa dan apa yang anda lakukan. Seorang pembangun jejaring sejati tanpa pamrih membantu orang lain secara aktif mempromosikan diri dan menemui klien yang potensial.
    Mulailah dengan mengembangkan sebuah ‘infomersial’ selama 20 detik tentang bisnis anda dan anda sendiri. Jika anda bertemu dengan orang yang belum anda kenal, pertanyaan pertama biasanya adalah “apa yang anda lakukan?” misi yang anda lakukan adalah siap dengan jawaban informatif. Mulailah dengan “ Saya adalah…” bukan, “Nama saya…”
  2. Berikan kesempatan bicara
    Berikanlah kesempatan kepada orang lain untuk menceritakan tentang dirinya, dan jangan lupa untuk minta kartu namanya.
  3. Bangunlah jejaring dimana-mana
    Pada rapat, pameran niaga, jejaring sosial, bahkan ketika dalam sebuah antrean.Bergabunglah dengan asosiasi dan organisasi pengusaha. Tawarkan jasa anda kepada panitia tertentu karena asosiasi biasanya dioperasikan relawan. Jika anda memberikan waktu kepada komunitas anda, mereka pada gilirannya akan meberikan kembali kepada anda.
  4. Atur penampilan anda
    Ketika percaya diri anda tumbuh, bangunlah reputasi nada sebagai ‘pakar’ dengan memamfaatkan keterampilan berbicara anda. Bisa dengan cara ikut menjagar atau berpidato dalam acara asosiasi.
  5. Dekat Dengan Media
    Pengalaman dengan media juga berdampak positif pada riwayat hidup anda.
  6. Gunakan Evaluasi dan surat pujian
    Mintalah kepada klien yang puas untuk menulis surat pujian dan berikan sebuah hadiah sebagai tanda terimakasih. Pakailah itu dalam brosur, dan material pemasaran anda atau bingkaikan di dinding.
  7. Tulislah Artikel
    Kirimkan artikel anda kepada majalah atau surat kabar bisnis. Setelah artikel anda dipublikasikan, kredibilitas anda akan semakin meningkat.
Cara Bisnis yang baik akan menentukan kelangsungan bisnis anda. Pelajaran dan pengalaman akan membuat bisnis anda semakin maju. Anda dapat belajar dari ahlinya mengenai bisnis dan mendapatkan uang dengan mudah. silahkan klik link di bawah ini http://www.tdwclub.com/w/financial/

Perbedaan Antara Bisnis Online dan Offline

Wah ternyata saya sudah lama sekali tidak menulis artikel di blog ini di karenakan rutinitas yang sangat padat yang harus saya jalankan,oke untuk lebih jelasnya saya akan coba menerangkan sesuai dengan judul postingan saya di atas yaitu Perbedaan Antara Bisnis Online dan Offline. Setelah saya menjalani Bisnis Online ternyata ada banyak perbedaan antara Bisnis Online dan Offline, pingin tau apa perbedaannya mari ikuti saya. Mungkin ini juga dapat bermanfaat bagi para pemula Bisnis Online sebelum memulainya.

Sebenarnya ada perbedaan antara Bisnis Online dan Offline, yaitu dari sistem kerjanya. Mengapa bisa saya katakan berbeda sistem kerjanya...??? simple aja klo Bisnis Online itu di lakukan secara online sedangkan bisnis offline dilakukan secara offline...simple bukan...??? Tapi namanya bisnis itu gampang - gampang susah baik online atau offline, tergantung dari cara kita melakukannya. Secara garis besar Bisnis Online mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, karena sekarang ini banyak orang yang berlomba - lomba untuk berbisnis online yang mana kita ketahui hasil pendapatannya lebih menggiurkan dari pada bisnis offline.

Adapun bisnis offline itu membutuhkan tempat yang besar,produk apa yang akan dijual,karyawan sebagai pekerjanya serta gudang yang besar untuk menyimpan produknya apa bila ada order besar. Sedangkan Bisnis Online kita tidak butuh tempat yang besar,karyawan sebagai pekerjanya serta gudang yang besar, dibisnis online kita hanya butuh sebuah website serta produk apa yang akan kita promosikan ke khalayak publik. Gimana cara agar produk kita dapat diminati oleh orang banyak, dengan promosi lewat media iklan berbayar ataupun gratisan. Dengan adanya bisnis online ini banyak orang berusaha mencoba dan menjalani bisnis ini untuk mendapatkan hasil yang menggiurkan apalagi dengan hasil yang didapat berupa dollar.

Maka saya dapat mengatakan bahwa Bisnis Online itu sangat nyantai kita tidak harus bangun pagi untuk ke kantor atau anda di dalam Bisnis Online anda dapat menjadi seorang boss atau pemimpin jadi anda yang mengatur segala kegiatan di dalamnya. Klo bisnis offline seperti yang saya terangkan diatas tadi bahwa ada seorang pemimpin,karyawan,produk dan tempat kerja yang cukup besar serta gudang sebagai media penyimpan.

Dengan perjelasan diatas tadi hanya sedikit penjelasan dari saya semoga dapat bermanfaat bagi anda atau bagi anda yang pemula dalam bisnis. Saya minta maaf klo ada yang kurang karena saya bukan master bisnis tapi saya hanya mencoba berbagi ilmu ke sesama.

Rangking Cara Berbisnis Online

Mungkin anda setelah membaca judul postingan saya di atas pasti akan bertanya - tanya di dalam hati apa itu Rangking Cara Berbisnis Online....???? Sebetulnya saya juga bingung dan senang menulis judul postingan tersebut,mengapa....???? Sebenarnya judul postingan saya tentang Rangking Cara Berbisnis Online tidak ada sangkut pautnya dengan dengan artikel saya tentang Bisnis Online sebelumnya tapi saya hanya mau sedikit menceritakan kebahagian saya ke teman - teman ngeblog saya.

Sebenarnya sesuai dengan judul blog saya yaitu Cara Berbisnis Online tepatnya tanggal 5 April 2009 saya mendapatkan kado spesial dari Mbah Google yaitu rangking pertama yang saya dapatkan untuk blog saya yaitu Cara Berbisnis Online adapun pada tanggal tersebut saya juga berulang tahun yang ke 25 tahun,berati udah tua yach....heheheeee...!!! Jadi saya mendapatkan hadiah double dari keluarga dan mbah yang amat saya hormati yaitu Google.

Setelah mendapat hadiah spesial ini perasaan saya campur aduk kayak gado - gado aja, tapi semua itu saya dapatkan dengan banyak belajar,praktek dan berusaha. Juga tidak ketinggalan buat temen - temen ngeblog saya yang telah banyak membantu, mensupport serta memberi dukungan ke blog saya ini. Buat temen - temen ngeblog yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu saya ucapkan banyak terima kasih dan keluarga yang telah memberi dukungan kepada saya. Mudah - mudahan dengan mendapatkan hadiah spesial ini saya lebih giat lagi untuk ngeblog dan tetap semangat.heheheheeeeee.....!!!!!!

Cara Mudah Memulai Bisnis / Usaha Sambilan

Untuk memulai usaha atau bisnis janganlah menunggu kondisi yang ideal. Modal yang cukup, lokasi yang strategis, karyawan yang cakap, waktu yang luang untuk memulai bisnis adalah kondisi yang ideal. Dan untuk mendapatkan semuanya dalam waktu yang bersamaan tentu butuh pengorbanan yang lebih besar.
Apalagi bagi kita-kita yang masih berstatus sebagai karyawan di tempat lain, menunggu kondisi ideal bisa menjadi pilihan yang sulit.
Salah satu pilihan bagi seorang karyawan untuk memiliki bisnis sendiri adalah membuka usaha sambilan. Sehingga kita bisa tetap bekerja dan mendapatkan gaji. Dan kita berusaha mendapatkan tambahan penghasilan lewat usaha yang kita rintis.
Membuka usaha sambilan bisa menjadi pilihan yang menyenangkan kalau kita bisa menentukan jenis usaha dan skala usaha sesuai minat dan kemampuan kita. Kalau memang kita punya kondisi yang ideal, pilihan untuk membuka perusahaan, membuka toko, atau mengambil franchise adalah pilihan yang tepat.
Tapi bagi yang belum berani untuk mengambil resiko dengan membuka toko sendiri, ada satu pilihan yang mudah untuk segera memulai usaha, yaitu dengan sistem KONSINYASI.
Dengan sistem konsinyasi kita menitipkan barang dagangan kita ke toko, kios, atau minimarket / supermarket orang lain. Kita tidak perlu memiliki toko sendiri dan tidak perlu memiliki karyawan sendiri. Jelas akan menghemat banyak biaya. Kita hanya perlu menanamkan modal pada barang dagangan dan investasi waktu plus tenaga untuk menawarkan ke toko orang lain. Barangnyapun tidak harus buatan sendiri, bisa barang yang kita beli grosiran kemudian kita titipkan ke beberapa toko.
Kesepakatan Konsinyasi bisa fleksibel, untuk toko-toko kecil seperti kios kami, cukup dilakukan secara kekeluargaan / musyawarah mufakat dan dengan kesepakatan yang lebih mudah. Berapa barang yang ditaruh, berapa harganya, kapan mau dicek, kapan dilakukan pembayaran, dan kesepakatan lain dibicarakan bersama dan setelah deal atau kedua pihak sepakat maka Konsinyasi bisa dijalankan. Ada baiknya kesepakatan ini dilakukan secara tertulis (dan memang seharusnya tertulis) meskipun dalam format yang sederhana, sehingga jika ada perselisihan, sudah ada pedomannya.
Untuk menitipkan barang ke perusahaan yang sudah besar (minimarket atau supermarket) tentu persyaratannya lebih ketat. Pihak supermarket sudah menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi.
Pengalaman di kios kami (Kios Addina), setelah terlihat tokonya hidup (banyak pelanggan dan banyak transaksi), ternyata banyak yang datang menawarkan konsinyasi. Awalnya kami sangat berhati-hati, ada rasa khawatir barangnya nanti tidak laku. Tapi Alhamdulillah banyak barang konsinyasi yang berhasil terjual di kios kami.
Barang yang ditawarkan ke Kios kami juga beragam. Awalnya hanya jilbab dan produk serupa, kemudian ada yang menawarkan minyak wangi, dan bahkan sekarang ada yang menitipkan tas wanita. Para pemilik barang yang menitipkan di kios kami, secara berkala mengecek barangya laku atau belum, perlu ditambah atau belum. Kadang juga cukup dilakukan dengan SMS dan jika sudah laku, pemilik barang datang ke kios kami untuk menerima pembayaran barangnya yang laku.
Terus bagaimana kalau barang tidak laku? Pemilik barang biasanya menukar dengan barang lain dan mungkin barang yang tidak lakuk di kios kami bisa dan mungkin sekali laku di tempat lain. Jadi kalau mau menitipkan barang konsinyasi sebaiknya jangan hanya ke satu toko. Kalau bisa menitipkan barang ke banyak toko, sama saja kita punya toko banyak tanpa harus sewa toko, tanpa harus membayar karyawan, dan uangpun mengalir…
Salam
Fuad Muftie
Kios Addina : Kios Jilbab / Kerudung (rabbani™ & PerMata’s),  Busana, dan Aksesoris
Jl. Bunga Rampai X Perumnas Klender, Jaktim
Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 40 Perumnas Klender, Jaktim
Tpl. 021-9828 4731
(Mau dapetin diskon-nya?? Datang aja ke kios kami…)